Dukung Perbenihan Nasional, Papua Tengah Kembangkan Inpari 45 Dirgahayu dan 46 GSR TDH.
Dukung Perbenihan Nasional, Papua Tengah Kembangkan Inpari 45 Dirgahayu dan 46 GSR TDH.
Nabire, 07/07/2023, setelah sukses mengaungkan dan mengembangkan Padi Inpari Nutri Zinc di Propinsi Papua dan Papua Selatan seperti Kabupaten Merauke, Keerom, Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura. Kementerian Pertanian melalui unit kerjanya BPSIP Papua, melebarkan sayap ke Papua Tengah guna
mengembangkan perbenihan padi Varietas unggul Inpari 45 Dirgahayu dan 46 GSR (Green Super Rice) TDH.
Inpari 45 Dirgahayu yang dilepas sebagai benih unggul Nasional merupakan varietas padi Inpari terbaru yang dilepas pada tahun 2019. Bobot 1000 gram padi ini berkisar pada angka 27,8 gram. Padi ini cocok ditanam pada ketinggian 0-600 mdpl. Salah satu keunggulan padi jenis ini memiliki jumlah isi per malainya sekitar 140 dengan potensi hasil panen sekitar 9,5 ton/ha.
Sedangkan Inpari 46 GSR TDH merupakan VUB (Varietas Unggul Baru) padi ramah lingkungan yang dilepas tahun 2919 memiliki bentuk yang tegak dengan ketinggian tanaman ± 101,5 cm. Tekstur nasi yang dihasilkan dari padi ini adalah pulen. Selain itu, jenis padi Inpari ini agak tahan terhadap hama wereng batang cokelat biotipe 1. Varietas ini mengandung zinc (Zn) 34,5 ppm, dengan potensi hasilnya mencapai 9, 98 ton/Ha.
Sebagai data tambahan Badan Pusat Statistik Nabire selama tiga tahun terakhir mencatat produksi dan luas panen padi di Kabupaten Nabire sebesar 5.6 ribu ton (1226 Ha), 6.67 ribu ton (1450 Ha) dan 4.46 ribu ton (939 Ha) sedangkan lahan sawah terluas di Kabupaten Nabire terletak di Distrik Nabire Barat dengan luas panen sebesar 696 ha di tahun 2022. Melihat angka tersebut maka kebutuhan akan benih berkualitas dan bersertifikat sangat di perlukan guna meningkatkan produksi dan jumlah Luas Panen.
Berdasarkan informasi tersebut tahun ini BSIP Papua melakukan pengembangan benih Inpari 45 dan 46 kelas SS. Benih nya dari dari kelas FS (Label Putih) ke kelas SS (Label Ungu) seluas 1 Ha dengan target produksi 3 ton yang nantinya hasil dari perbenihan ini bisa di perbanyak oleh penangkar benih, kelompok tani maupun petani setempat mendukung program perbenihan nasional.